Bupati Mojokerto : Pemakai Narkoba adalah Orang yang Sakit, Ini Tanggung Jawab Bersama

14 Desember 2022 07:20

KABUPATEN MOJOKERTO – Dalam rangka mewujudkan 'Milenial Sehat Tanpa Narkoba Menju Indonesia Sehat', Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Mojokerto menggelar sosialisasi pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) di Vanda Gardenia Hotel, Selasa siang 13 Desember 2022 kemarin.
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menyampaikan, pemakai narkoba ini adalah orang yang sakit. Setidaknya, ketika dia tidak bisa menjaga dirinya untuk tidak menjadi penyalahguna narkoba berarti dia tidak mempunyai karakter yang kuat.
"Kalau kita mempunyai karakter yang kuat, itu karena lahir dari keluarga dengan kasih sayang dan karakter yang bagus. Tidak ada anak yang mau dilahirkan di keluarga yang tercerai berai, tidak bisa memberikan kasih sayang, perlindungan, penghargaan, kemampuan sehingga ia tumbuh menjadi anak yang tidak punya karakter yang kuat," ungkap Ikfina Fahmawati yang juga seorang dokter.
Lebih lanjut, Ikfina Fahmawati mengatakan, lalu ada yang ngiming-imingi, ada yang jualan, ada yang ngajak, tidak bisa mengatakan tidak. Tugas kader tidak hanya memberikan pengetahuan, tapi bagaimana bisa menjaga saudara-saudaranya. Oleh karena itu, harus mempunyai kekuatan dan ketegasan untuk memberantas penyalahgunaan.
"Jadi ada dua sisi, yang pertama adalah adalah mendampingi dan melindungi penyalahguna yang tidak bisa berkata tidak kepada narkoba. Sedangkan disisi lain, kita harus berani tegas dengan peredaran gelap narkotika ini," tandasnya.
Ketika diwawancarai oleh jurnalis suarajatimpost.com, Ikfina menegaskan sosialisasi ini merupakan upaya yang dilakukan untuk melakukan pencegahan narkotika serta sekaligus supaya tidak terjadi peredaran gelap narkotika.
"Tentu, ini dua hal yang harus dilakukan bersama-sama dan ini tidak bisa dilakukan hanya oleh Pemerintah Daerah (Pemda) saja. Tetapi semua stakeholder, semua lini, semuanya harus andil. Upaya pencegahan ini baru bisa dilakukan ketika ada kepedulian supaya tidak ada penyalahgunaan dan peredaran," pungkasnya.
Sementara itu, Sub Koordinator Pemberdayaan Masyarakat BNNP Jawa Timur Drs. Tri Arief Praharanto mengaatakan, materi yang diberikan terdiri dari adiksi, konseling dan rehabilitasi serta ketahanan remaja dan ketahanan keluarga untuk membentengi para remaja terkait dengan penyalahgunaan narkoba, bagaimana terjadi komunikasi yang postif antara orang tua dengan anak-anaknya.
"Sehingga masalah-masalah anak bisa disampaikan orang tua. Dengan harapan, anak-anak tersebut tidak lari keluar. Sebagi contoh ketika anak ini punya masalah dan berbagi dengan temannya yang pecandu, justru akan diajak menyalahgunakan narkoba bersama-sama," ungkap Tri Arief.
"Tak hanya itu, mereka pun kita jadikan kader-kader anti narkoba di lingkungannya masing-masing sehingga kalau ada pencandu narkoba bisa direhabilitasi di BNN. Serta, memberitahukan bahaya narkoba di lingkungannya masing-masing, agar lingkungannya paham dan berani menolak narkoba. Sehingga dapat tercipta Sekolah Besih Narkoba (Bersinar), Kampus Bersinar, Desa Bersinar," harapnya.
Siswi SMAN 1 Mojosari, Flourencia Agatha Anne Kurniawan mengaku senang atas sosiliasi P4GN karena bisa belajar banyak tentang bahaya narkoba.
"Sebelumnya, saya hanya tahu kalau narkoba itu bisa membahayakan. Ternyata, banyak hal lain yang belum saya ketahui sebelumnya. Salah satunya, seperti yang disampaikan Ibu Ikfina. Ada efek samping dari narkoba yang bisa dipakai untuk obat bius, ini hal baru bagi saya," cetus nya.
Perlu diketahui, Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto turut mengundang BNN Provinsi Jatim, Satnarkoba Polres Mojokerto dan BNN Kota Mojokerto sebagai narasumber. Peserta yang mengikuti sosialisasi ini ada sekitar100 orang yang terdiri dari SMA, Mahasiswa, Perguruan Silat, dimana kebanyakan masih usia milenial. (ADV)
Editor: Doi Nuri
Tags
Bupati Mojokerto : Pemakai Narkoba adalah Orang yang Sakit, Ini Tanggung Jawab Bersama
APA REAKSI ANDA?
0 Sangat Suka
0 Suka
0 Tertawa
0 Flat
0 Sedih
0 Marah