Advertorial

Hadiri Selamatan Tanam 2023, Wabup Berharap Kabupaten Malang Menjadi Lumbung Pangan Nasional

28 April 2023 09:38

1.6k dilihat

Hadiri Selamatan Tanam 2023, Wabup Berharap Kabupaten Malang Menjadi Lumbung Pangan Nasional

Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto (peci hitam) didampingi Kepala Dinas TPHP (kiri) dan Kepala Desa Jatiguwi saat menghadiri selamatan tanam dan halal bI halal di Desa Jatiguwi. (Advertorial)

Kabupaten Malang, SJP – Guna mempersiapkan pembangunan pertanian terintegrasi, Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, ingin tercipta harmonisasi dan kolaborasi bersama Kabupaten Malang.

Hal tersebut disampaikanya saat membuka selamatan tanam dan halal BI halal bersama Kelompok Tani (Poktan) Sumber Rejeki Desa Jatiguwi di Surya Brak Cungkup Desa Jatiguwi, Kamis (27/4/2023) kemarin.

Wakil Bupati Malang menyampaikan terima kasih khususnya kepada keluarga besar Kelompok Tani Sumber Rejeki Desa Jatiguwi, dan semua pihak yang terlibat sehingga kegiatan ini dapat terlaksana.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini, dapat menjadi momen komunikasi strategis bagi Kelompok Tani Sumber Rejeki, untuk menciptakan harmonisasi dan kolaborasi bersama Pemerintah Kabupaten Malang,' kata Didik.

Didik menyampaikan hal tersebut, guna mempersiapkan pembangunan pertanian terintegrasi, demi mewujudkan Kabupaten Malang sebagai salah satu lumbung pangan nasional,” ucap Didik Gatot Subroto.

Ia menjelaskan, bahwa Sektor pertanian di Indonesia masih menjadi salah satu aspek penting sebagai roda penggerak ekonomi negara.

"Tetapi di era modern seperti sekarang, sektor pertanian dituntut untuk semakin dinamis, dan mampu mengakselerasi ritme kerja, mengingat tantangan di sektor pertanian sudah semakin kompleks dan semakin berat," papar Didik.

Dia berpesan kepada para petani yang ada di Desa Jatiguwi, agar semakin memiliki atensi, dan wawasan luas terhadap berbagai fenomena iklim dan cuaca maupun perkembangan dunia global yang terjadi begitu cepat.

"Hal ini penting untuk saya sampaikan sebagai bagian dari edukasi, sekaligus upaya mitigasi agar para petani memiliki bekal pengetahuan yang cukup, serta memiliki strategi adaptasi yang baik, sehingga perubahan cuaca tidak menimbulkan dampak kerugian yang signifikan,” ungkapnya.

Salah satu alternatif yang dapat dikembangkan, lanjut Didik, untuk menyiasati perubahan iklim, yakni melalui pengembangan pertanian model bio-industri dengan pendekatan Climate Smart Agriculture.

Yaitu mengusahakan lebih dari satu jenis komoditas, agar risiko kegagalan panen pada satu komoditas, dapat diatasi dengan hasil panen pada komoditas lainnya.

Pemerintah Kabupaten Malang juga menyadari bahwa dalam upaya untuk menjaga produktivitas pada sektor pertanian, tentu diperlukan keterlibatan dan kontribusi dari berbagai pihak.

Pemerintah Kabupaten Malang, juga akan terus mendorong keterlibatan aktif dari perguruan tinggi, sebagai lembaga strategis dalam mendorong percepatan pembangunan pertanian, karena memiliki keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM), perangkat kelembagaan, serta kemampuan riset dan kajian.

"Hal ini merupakan langkah yang ditujukan untuk mencetak SDM petani Kabupaten Malang yang unggul, inovatif, terampil dan berdaya saing dalam menghadapi kompetisi global, demi terwujudnya kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani di Kabupaten Malang,” tutupnya.

Hadir pada acara tersebut, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Avicena, Kepala Desa Jatiguwi beserta perangkat desa Jatiguwi dan Muspika Kecamatan Sumberpucung. (ADV)

Pewarta: Achmad Soeseno
Editor: Doi Nuri