Kamis, 01 Juni 2023
Advertorial

Ini Alasan Ribuan ASN Banyuwangi Borong Pangan Bergizi di UMKM

profile
Ikhwan

04 Maret 2023 13:14

1.6k dilihat
Ini Alasan Ribuan ASN Banyuwangi Borong Pangan Bergizi di UMKM
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani saat berbelanja di Pasar Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Jumat (3/3/2023). (Advertorial)

Kabupaten Banyuwangi, SJP –  Ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Banyuwangi memborong bahan pahan bergizi dari pelaku UMKM di wilayah setempat. 

Selain sebagai dukungan untuk memulihkan ekonomi, cara ini menjadi upaya pemkab untuk menekan angka tengkes alias stunting. 

Bahan pangan yang diborong bukan untuk di konsumsi pribadi oleh ASN, melainkan dibagikan kepada ibu hamil dan anak penderita stunting di seluruh wilayah Bumi Blambangan. 

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani turun langsung berbelanja ke sejumlah pedagang pasar Ketapang, Jumat (3/3/2023). 

Dengan telaten Ipuk memilah untuk memastikan kualitas bahan pangan. Dia berbelanja seperti daging sapi, aneka ikan, telur, protein nabati, dan sayur mayur. 

"Nanti kita salurkan sesuai target. Kita sudah kantongi data balita stunting by name by address termasuk jenis faktor determinannya, di masing-masing kecamatan," kata Ipuk. 

Usai berbelanja, Ipuk bahkan juga mengunjungi salah satu mengunjungi seorang balita stunting di Desa Ketapang. Selain menyerahkan bantuan, Ipuk juga memastikan kondisi kesehatannya. 

"Saya minta Puskesmas, dasawisma, dan kader Posyandu terus memantau perkembangannya. Dampingi dan pantau terus kondisi mereka. Pastikan intervensi pangan bernutrisi yang kita berikan betul-betul dikonsumsi, sehingga kondisinya segera membaik," kata Ipuk. 

Ipuk menjelaskan, penanganan stunting di Banyuwangi dilakukan keroyokan secara gotong royong melibatkan berbagai pihak. 

"Stunting bukan hanya menjadi tugas puskesmas dan Dinas Kesehatan, melainkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan berbagai elemen lainnya juga ikut terlibat karena stunting tidak hanya disebabkan masalah kesehatan, tapi bisa banyak faktor lainnya," tegas Ipuk. 

Untuk penanganan stunting, Pemkab Banyuwangi mengalokasikan Rp. 7 miliar, untuk intervensi nutrisi bumil risti dan baduta stunting dari keluarga tidak mampu pada 2023. 

"Intervensi ini dilakukan berdasarkan pada data keluarga terindentifikasi stunting yang lengkap by name, by address, berikut determinan penyebab, hingga jenis intervensi yang bisa dilakukan," urai Ipuk. 

Intervensi maupun monitoring yang dilakukan pemkab di-update secara real time melalui aplikasi Banyuwangi Tanggap Stunting oleh kader dasawisma dan posyandu yang tergabung dalam Tim Pendamping Keluarga (TPK).

Selain itu, Banyuwangi juga mengoptimalkan edukasi dan Konseling Pranikah bagi calon pasangan suami istri. (Mohammad Ikhwan / SJP)

Editor: Doi Nuri 

Tags
Anda Sedang Membaca:

Ini Alasan Ribuan ASN Banyuwangi Borong Pangan Bergizi di UMKM

Share

APA REAKSI ANDA?

0 Sangat Suka

0 Suka

0 Tertawa

0 Flat

0 Sedih

0 Marah

ADVERTISEMENT