Hukum

Anev 2022, Polda Jatim Sorot Laka Lantas Lintasan Rel KA, Ada 500 Pos Pantau Kosong Penjagaan Petugas

31 Desember 2022 19:31

716 dilihat

Anev 2022, Polda Jatim Sorot Laka Lantas Lintasan Rel KA, Ada 500 Pos Pantau Kosong Penjagaan Petugas

Giat Ane di Polda Jatim. (SJP)

SURABAYA – Kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur di tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 40,98 persen, dibanding tahun 2021.

Rinciannya, di tahun 2021 total laka lantas ada 19.154, sedangkan di 2022 mengalami peningkatan sebesar 7,849 kasus.

Hal tersebut diungkapkan
Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto, dalam pemaparan kinerja atau analisa dan evaluasi (anev) tahun 2022 terkait laka di tahun 2021 yang menyebabkan 4,393 nyawa melayang, di 2022 meningkat sebanyak 496 korban jiwa.

Dalam paparan anev (analisa dan evaluasi) kepada wartawan, (30/12) malam di gedung Rupatama Polda Jatim. Irjen Toni mengaku pihaknya belakangan ini tengah serius menanggapi kecelakaan yang terjadi di Jatim

Utamanya, kecelakaan yang melibatkan kereta api. Diantaranya yang menelan korban jiwa dari lintasan rel kereta api. Dari data yang ada, sedikitnya ada 500 an perlintasan KA, yang kebanyakan tidak ada penjagaan.

"Catatan kami, sedikitnya ada 500 an perlintasan KA, yang kebanyakan tidak ada penjaganya. Beberapa hari ini saya diskusi intensif yang berkaitan dengan itu. Jadi fantastis juga selama 2022 ini," ujarnya.

Jenderal berpangkat bintang dua di pundaknya ini menegaskan dirinya telah berkomunikasi dengan para pihak untuk kepastian proses hukum berlaku menindak tegas terukur. Termasuk yang mencari tau penyebabnya, dan siapa yang bertanggung jawab.

Selanjutnya, disebutkan Kapolda Jatim dalam catatan perkara yang ditangani Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur sepanjang tahun 2022, terkait pada pelanggaran disiplin Anggota di Polda Jatim pada tahun 2022 ini menurun 63 persen dibandingkan tahun 2021.

Total tercatat sebanyak 382 pelanggar sepanjang tahun 2022, jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2021 yang tercatat sebanyak 1026 pelanggar.

Sementara untuk hukuman kode etik, profesi Polri, pidana hukuman kode etik, profesi polri dan pidana cenderung meningkat 84 persen, jika di tahun 2021 sebanyak 316 kasus mengalami kenaikan sebanyak 580 kasus.

Peningkatan kinerja juga tampak dari data pelayanan masyarakat tahun 2021 ke 2022, dari angka 7.280 meningkat 28.583 pada tahun 2022.(Jefri Yulianto)

Editor: Doi Nuri