Selasa, 28 Maret 2023
Kesehatan

Fakta Puasa, Pencegah Utama Kanker

profile
achmad fuad

11 Maret 2023 06:46

1.6k dilihat
Fakta Puasa, Pencegah Utama Kanker
Channel YouTube Ayatuna mengulah terkait puasa yang menurut riset adalah pencegah utama kanker. (suara.com)

Kesehatan, SJP – Kenapa orang di Timur Tengah memiliki tingkat kanker yang rendah dibandingkan negara lain di dunia? Ini akan menjadi topik pembahasan yang menarik.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Ayatuna Ambassador Channel You Tube, kita kupas pencehanan kanker dengan berpuasa.

Kita semua mengetahui jika kanker merupakan salah satu penyakit mematikan yang ditakuti banyak orang di berbagai dunia.

Berbagai upaya telah banyak dilakukan untuk menyembuhkan dan mencegah terjadinya kanker.

Mulai dari kemoterapi hingga penerapan Pola Hidup Sehat (PHS). Namun tahukah anda negara-negara di Timur Tengah memiliki risiko pengidap kanker paling rendah dibanding negara-negara lainnya.

Jumlah rata-rata orang yang terkena kanker dari seluruh dunia adalah 198 orang dari 100.000 orang mengidap kanker.

Jika dilihat, masing-masing negara di Timur Tengah, ada Saudi Arabia, terdapat 96 orang, dari 100.000 orang mengidap kanker.

Di Yaman, terdapat 97 orang dari 100.000 orang mengidap kanker. Di Oman 104 orang dari 100.000 orang mengidap kanker. Di Qatar 107 orang, UEA 107 orang dan Kuwait 116 orang 100.000 orang mengidap kanker.

Maka jika ada masyarakat yang tinggal di negara ini, mereka akan memiliki risiko terkena kanker lebih rendah. Coba dibandingkan dengan negara Australia, 468 orang dari 100.000 orang mengidap kanker.

Australia menempati peringkat nomor satu pengidap kanker, nomor dua ada Irlandia dengan 374 orang dari 100.000 orang mengidap kanker. Selanjutnya ada Hungaria yaitu 368 orang dan Amerika 352 orang dari 100.000 orang mengidap kanker.

Menurut dr Berg, puasa Ramadhan memiliki peranan penting dalam mencegah kanker. Ternyata ada yang unik dari negara di Timur Tengah.

"Yang pertama yaitu dengan puasa Ramadhan, sebab Ramadhan adalah puasa keagamaan yang berlangsung selama satu bulan. Dan dalam satu bulan itu, satu bulan penuh dalam setahun," katanya.

Yang perlu diingat, kata dr. Berg, mereka berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Jadi mereka biasa makan sebelum dan setelah itu.

Maka Ramadhan termasuk dalam jenis puasa intermitten hanya selama satu bulan, dan hal itu menghasilkan penurunan tingkat kanker. 

"Itu sangat luar biasa, kenapa puasa dapat mencegah kanker, sebab puasa membuat sel kanker kelaparan," bebernya pada sejumlah media.

Jika diperhatikan, sel kanker memiliki 5-10 insulin reseptor lebih banyak dibandingkan sel normal. Artinya, sel kanker itu memiliki sifat rakus memakan glukosa. Karena dia memiliki lebih banyak reseptor untuk memakan glukosa. 

"Beginilah mereka mendiagnosa kanker melalui PET scan, yang dapat mengidentifikasikan area tubuh yang memiliki metabolisme tinggi terhadap gula. Jadi kanker sangat suka dengan gula, maka ketika berpuasa manusia tidak makan gula," jelasnya. 

Yang kedua, adalah puasa menstimulasi autophagy, yaitu sebuah kondisi yang membantu dapur ulang protein yang usang dan rusak. Ia membantu mendaur ulang semua bagian yang rusak termasuk mitokondria yang rusak. 

Jika diperhatikan lagi, apa itu sebenarnya kanker, adalah rusaknya mitokondria manusia. Ketika hal itu rusak, ia akan mengadaptasi sistem metabolismenya untuk mengurangi energi.

Ia mempresentasikan glukosa. Namun ketika berpuasa, tubuh manusia akan memicu proses autophagy ini dan mendaur ulang mitokondria yang rusak, yang artinya akan menurunkan risiko manusia terkena kanker. 

Hal ketiga terkait dengan puasa adalah, ketika tubuh manusia menumbuhkan sel imun baru, dan di tubuh manusia memperkuat sistem imunnya.

Imun sistem di tubuh manusia, akan bertambah kuat dengan mengahasilkan sel-T pembunuh yang secara langsung membunuh kanker dan virus, dan tubuh manusia akan menstimulasi pembantu sel-T yang secara tidak langsung membantu mengurangi kanker.

Ada hal yang menarik lainnya tentang puasa, yaitu membantu menghilangkan inflamasi. Sel kanker cenderung untuk menyebar dan menyebabkan inflamasi.

Jadi puasa adalah salah satu cara paling ampuh untuk anti inflamasi yang mengurangi risiko penyebaran kanker. Ketika manusia berpuasa, maka tubuhnya akan meningkatkan jaringan antioksidan tubuh manusia.

Inilah yang sebenarnya melindungi tubuh manusia dari radikal bebas seperti kerusakan mitokondria. Ia meningkat dan bertambah ketika manusia berpuasa. Inilah yang menurunkan risiko manusia terkena kanker.

Berpuasa adalah sebuah cara terapi tertua, bahkan Hipokrates, yang dianggap sebagai bapak ilmu kedokteran, menyebutkan secara intensif.

Dia memiliki quote menarik 'Makan dikala sakit sama seperti memberi makan penyakit' sebab itu, dikala sakit tubuh manusia tidak sedang ingin sering makan. (Achmad Fuad Afdhol)

Editor: Doi Nuri 

Tags
Anda Sedang Membaca:

Fakta Puasa, Pencegah Utama Kanker

Share

APA REAKSI ANDA?

0 Sangat Suka

0 Suka

0 Tertawa

0 Flat

0 Sedih

0 Marah

ADVERTISEMENT