Kamis, 01 Juni 2023
Kesehatan

Warga Blitar Budidaya Spirulina Untuk Stunting

profile
Ahrian

06 April 2023 15:33

1.6k dilihat
Warga Blitar Budidaya Spirulina Untuk Stunting
Spirulina dibudidayakan oleh warga Blitar sebagai salah satu cara atasi Stunting. Kamis (6/4/2023). (Ahrian Festyananda / SJP)

Kota Blitar, SJP – Ketua Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Alam Lestari Blitar, Hari Budiarto membudidayakan Spirulina untuk mengatasi Stunting.

Perlu diketahui, Spirulina merupakan tumbuhan yang menghasilkan kandungan protein lebih dari 60%. Spirulina yang merupakan mikroalga merupakan tumbuhan yang mudah dibudidaya oleh masyarakat.

Stunting atau yang biasa disebut gizi buruk sebuah persoalan yang cukup pelik di Indonesia. Menurut WHO, masalah kesehatan dinilai kronis apabila prevaluasinya stunting melebihi 20%. 

Sementara, hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN, Rabu 25 Januari lalu, dimana prevalensi stunting di Indonesia adalah 21,6%.

Dengan data tersebut, artinya secara nasional masalah stunting di Indonesia sangat tinggi. Spirulina dipercaya mampu menjadi salah satu solusi penanganan Stunting.

Hari Budiarto adalah salah satu orang yang berbudidaya Spirulina dengan media galon. Dengan waktu panen yang cukup cepat, hanya membutuhkan waktu 7 sampai 15 hari hingga spirulina bisa dipanen.

"Langkah pertama budidaya, kami siapkan bibit spirulina sebanyak 1 liter, ditambah 1 liter air, dengan tingkat PH normal atau pH 7 lalu diberikan nutrisi dari bahan organik sebanyak 1 cc per liter air," jelas Hari.

Dikatakan Hari, cara pemanenan Spirulina sangat mudah, hanya dengan melihat kepekatan warna spirulina yang semakin hijau berarti sudah siap untuk dipanen. 

"Harus jeli memang. Sebab apabila tidak diperhatikan dengan cermat, resikonya Spirulina rentan mati," imbuhnya.

Alasan utama kenapa harus menggunakan spirulina untuk pencegahan stunting, Hari menyebutkan, jika kandungan spirulina bisa memperbaiki gizi.

"Efektif untuk memperbaiki gizi, karena 1 gram Spirulina mengandung nutrisi sebanding dengan 1 kilogram buah dan sayuran," katanya.

Cara panen yang sangat sederhana dan pengolahan panen yang mudah, dikatakan Hari, menjadikan spirulina sebagai komoditas pertanian unggulan dimasa depan.

"Untuk budidaya Spirulina, tidak membutuhkan lahan yang luas, dan sangat cocok dengan konsep urban farming atau pertanian di Perkotaan," tandas dia.

Sekadar informasi, untuk saat ini spirulina menjadi makanan astronot, nutrisi alami kulit, pakan ikan, ternak dan juga pupuk tanaman. (*)

Pewarta: Ahrian Festyananda 
Editor: Doi Nuri 

Tags
Anda Sedang Membaca:

Warga Blitar Budidaya Spirulina Untuk Stunting

Share

APA REAKSI ANDA?

0 Sangat Suka

0 Suka

0 Tertawa

0 Flat

0 Sedih

0 Marah

ADVERTISEMENT