Minggu, 28 Mei 2023
Lifestyle

109 Tahun Kota Malang: Klojen, dari Benteng Pembatas Sosial hingga Nama Kecamatan

profile
Donny

29 Maret 2023 15:51

1.6k dilihat
109 Tahun Kota Malang: Klojen, dari Benteng Pembatas Sosial hingga Nama Kecamatan
Sejarah nama Klojen, dari benteng pembatas sosial hingga nama sebuah kecamatan di Kota Malang. Rabu, (29/3/2023) (Donny Maulana / SJP)

Kota Malang, SJP - Kota Malang berkembang pesat dari awal berdirinya pada 1 April 1914. Menuju usia yang tidak muda lagi 109 tahun, Kota Malang hari ini memiliki setidaknya 5 pembagian wilayah kecamatan.

Kelimanya adalah Kecamatan Klojen, Lowokwaru, Sukun, Kedungkandang dan Blimbing.

Salah satu kecamatan di atas mempunyai nama yang sangat historis dan masih dipertahankan sampai hari ini meski ada sedikit penyesuaian. Kecamatan tersebut adalah Klojen.

Kecamatan Klojen bisa dibilang merupakan pusat Kota Malang. Kecamatan Klojen langsung berbatasan dengan keempat kecamatan yang lain.

Daerah Klojen juga terletak berbagai objek vital pemerintahan Kota Malang, seperti komplek gedung pemerintahan, dewan, hingga stasiun kereta api dan tempat peribadatan dan objek bersejarah lain.

Penamaan daerah Klojen ini ternyata tidak terlepas dari adopsi Bahasa Belanda yang digunakan. Klojen berasal dari Bahasa Belanda Loge yang artinya benteng atau gedung besar.

Sejarah penamaan Loge tersebut sejak tahun 1767 ketika Malang berhasil diduduki oleh Belanda.

Kala itu Belanda membangun sebuah benteng pertahanan atau loge di sebelah utara aliran Sungai Brantas.

Benteng yang dibangun pada saat itu lebih berfungsi sebagai sebuah batas pemukiman yang dibuat oleh Kolonial Belanda yang di dalamnya terdapat berbagai macan fasilitas seperti tempat tinggal hingga pasar.

Benteng ini memisahkan pemukiman Belanda dengan Bumiputra. Bumiputra sendiri harus memiliki izin jika ingin memasuki wilayah ini.

Alasannya, kolonial Belanda saat itu memandang budaya dan kebiasaan Bumiputera sangat berbeda dengan kebiasaan dan budaya Belanda. Lokasi itu hari ini ada di sebelah RSUD Saiful Anwar.

Dari nama loge ini kemudian mengalami penyesuaian menjadi loji, dan akhirnya menjadi ke-loji-an. Dari sini orang-orang kemudian terbiasa menyebut wilayah ini dengan Klojen.

Bangunan benteng itu kemudian menjadi rumah sakit militer pada tahun 1800 an.

Masa hingga tahun 1960 an, daerah Klojen dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Klojen Lor dan Klojen Kidul.

Klojen Kidul menandai jika pada masa itu ada benteng pertahanan juga di sisi selatan. Saat ini lokasi tersebut dipercaya berada di daerah Kidul Dalem.

Tidak jauh dari wilayah tersebut juga terdapat wilayah lain yang juga disebut daerah Klojen, yaitu disekitar Kayutangan yang dulu dikenal dengan wilayah Klojen Ledok.

Hari ini, nama Klojen hanya dipakai untuk daerah Klojen Lor atau di daerah utara stasiun Kota Baru selain juga menjadi nama kecamatan di Kota Malang. (*)

Penulis: Donny Maulana 
Editor: Doi Nuri 

Tags
Anda Sedang Membaca:

109 Tahun Kota Malang: Klojen, dari Benteng Pembatas Sosial hingga Nama Kecamatan

Share

APA REAKSI ANDA?

0 Sangat Suka

0 Suka

0 Tertawa

0 Flat

0 Sedih

0 Marah

ADVERTISEMENT