Rabu, 31 Mei 2023
Lifestyle

Budaya Nyekar di Pasuruan dan Filosofinya

profile
Doi

21 Maret 2023 08:16

1.7k dilihat
Budaya Nyekar di Pasuruan dan Filosofinya
Kebiasaan nyekar ke makam di Pasuruan menjelang bulan ramadan, adalah budaya lazim bagi mayoritas masyarakat Indonesia. Selasa (21/3/2023). (Solihuddin/ SJP)

Kabupaten Pasuruan, SJP – Tradisi berziarah ke makam, atau dikenal dengan istilah nyekar, adalah akulturasi budaya Islam-Jawa-Hindu. Dalam kepercayaan Jawa, roh adalah abadi dan selalu 'pulang'.

Dalam kepercayaan masyarakat kala itu, kepulangan roh leluhur untuk menemui keluarga pada setiap bulan 'Ruwah' (dalam kalender Islam disebut Sya’ban). Yaitu bulan sebelum bulan Ramadan.

Ruwah berasal dari kata 'arwah' bentuk plural dari 'Roh' yang berarti ruh. Sehingga, menurut kepercayaan ini, bulan Ruwah merupakan momentum untuk saling bertegur-sapa antara mereka yang sudah meninggal dengan mereka yang masih hidup. 

Pasuruan, adalah salah satu daerah yang di Identik sebagai kawasan Santri. Jadi, tidak heran kalau setiap kecamatan di kota, maupun kabupaten Pasuruan terdapat beberapa pondok pesantren. 

Santri yang terdapat di pondok pesantren mayoritas dari warga lokal pasuruan sendiri. Tetapi, banyak juga santri dari luar kota maupun luar provinsi, yang lebih memilih mondok di sana.

Selain identik sebagai daerah kawasan pondok pesantren, Pasuruan terkenal juga sebagai kawasan Wisata Religi. Apalagi ketika waktu sebelum bulan ramadhan tiba, banyak dari beberapa orang lebih memilih berwisata ke Pasuruan untuk nyekar ke makam beberapa wali yang ada di sana. 

Berikut, beberapa tempat religi yang bisa anda kunjungi saat berada di pasuruan.

1. Makam Mbah Hamid

Makam KH Abdul Hamid atau Mbah Hamid, berada di kompleks pemakaman Masjid Jami Al-Anwar, Kota Pasuruan. 

Lebih tepatnya di belakang masjid. Makam Mbah Hamid tidak pernah sepi, apalagi ketika malam jumat manis, banyak sekali peziarah baik dari dalam maupun luar Pasuruan yang datang kesana.


2.Makam Mbah Slagah

Mbah Slagah yang mempunyai nama asli Sayyid Hasan Sanusi, merupakan salah satu ulama pejuang kemerdekaan Indonesia. 

Beliau juga di kenal sebagai ulama yang yang gigih menyebarkan agam islam khususnya di Pasuruan.

Makam beliau berada di Jalan Pahlawan, Kelurahan Pekuncen, Kecamatan Panggungrejo, lebih tepatnya di selatan stadion Untung Suropati kota Pasuruan.


3. Makam Mbah Semendi 

Mbah Semendi selain dikenal sebagai ulama dan penyebar Islam pada abad 18, Beliau juga dikenal sebagai tabib handal. Dengan keahliannya itu, ia mampu mengobati warga yang sakit.

Mbah Semendi atau Habib Soleh Semendi merupakan ulama yang berasal dari Banten. Makam beliau terletak di daerah Winongan Lor, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan.


4. Makam Mbah Segoropuro 

Mbah Segoropuro, biasa orang menyebutnya ketika berziarah kesana. Disana terletak 3 makam wali yang bernama Sayyid Arif Abdurrahim, Sayyid Abdurrahman, dan Mbh Kendil Wesi. 

Dimana Sayyid Arif merupakan anak dari Ratu Ayu yang berasal dari Bangil dan beliau juga merupakan menantu dari Mbah Semendi( Habib Soleh) yang  berada di Kecamatan Winongan. 

Makam Mbah Segoropuro terletak di daerah Dusun Krajan, Desa Segoropuro, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, kurang lebih 10 kilometer dari pusat Kota Pasuruan.


5. Makam Mbah Sakaruddin

Merupakan putra dari Habib Soleh Semendi(Mbah Semendi) winongan dan juga cucu dari Sultan Hasanuddin Banten. 

Pemakaman beliau terletak di Desa Keboncandi, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan.

Itulah beberapa tempat wisata Religi yang bisa menjadi pilihan Destinasi wisata anda saat berada di Pasuruan. Semoga kita semua mendapatkan ketenangan jiwa setelah berkunjung kesana. (*)

Penulis: Solihuddin
Editor: Doi Nuri 

Tags
Anda Sedang Membaca:

Budaya Nyekar di Pasuruan dan Filosofinya

Share

APA REAKSI ANDA?

0 Sangat Suka

0 Suka

0 Tertawa

0 Flat

0 Sedih

0 Marah

ADVERTISEMENT