Kenapa Lebaran Identik dengan Ketupat?

22 April 2023 14:42

Kota Malang, SJP - Umat muslim di berbagai belahan dunia hari ini Sabtu, (22/4/2023) merayakan hari raya idulfitri setelah menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Selain halal bihalal, hari raya yang juga kerap disebut lebaran tersebut juga identik dengan satu makanan khas yaitu ketupat.
Namun apakah pembaca tahu bagaimana sejarah adanya tradisi tersebut di setiap hari raya serta makna filosofisnya?
Meski ketupat identik dengan tradisi lebaran, ternyata ketupat ternyata sudah digunakan saat upacara adat sejak zaman kerajaan Majapahit dan Pajajaran.
Ketupat juga digunakan sebagai upacara syukur pada tradisi Sekaten maupun Grebeg Maulud. Ketupat merupakan sebuah makanan yang syarat filosofi.
Dikenalnya ketupat sebagai salah satu hidangan lebaran awalnya dikenalkan pada saat penyebaran Agama Islam oleh Sunan Kalijaga di tanah Jawa.
Ketupat merupakan makanan yang berbahan dasar beras yang dimasak didalam anyaman janur (daun kelapa).
Dilansir dari suara.com jejaring media suarajatimpost.com pada saat penyebaran Agama Islam di tanah Jawa, Sunan Kalijaga memang seringkali menggunakan akulturasi tradisi islam dengan nusantara sebagai sarana dalam berdakwah.
Saat itu, Sunan Kalijaga memperkenalkan bakda lebaran dan bakda kupat sebagai hari penting saat umat muslim memasuki 1 syawal tahun hijriah.
Sebagai informasi, bakda kupat dilaksanakan satu minggu setelah hari raya (bakda lebaran).
Pada saat bakda kupat, masyarakat mempersiapkan hidangan ketupat untuk diberikan kepada sanak saudara (utamanya yang lebih tua) sebagai bentuk rasa persaudaraan dan kebersamaan.
Momen bakda ketupat ini juga, Sunan Kalijaga kemudian membagikan ketupat kepada masyarakat sebagai sarana dakwah dan sekaligus menjadi pendekatan budaya untuk untuk mengajak orang Jawa memeluk agama Islam.
Seiring berjalannya waktu, tradisi ketupat melekat di masyarakat Indonesia sebagai hidangan khas saat lebaran. Selain itu, ketupat juga kaya akan makna filosofis.
Berasal dari kata kupat, makna filosofis ketupat ada 2 yaitu ngaku lepat (mengakui kesalahan) dan laku papat (empat tindakan).
Empat tindakan yang dimaksud antara lain, luberan (melimpahi), leburan (melebur dosa), lebaran (pintu ampunan terbuka lebar) dan laburan (menyucikan diri).
Lebih lanjut, isian beras pada ketupat dilambangkan sebagai hawa nafsu. Daun kelapa muda atau janur merupakan singkatan dari jatining nur atau cahaya sejati (hati nurani).
Jika digabungkan, ketupat memiliki arti manusia yang menahan nafsu dengan mengikuti hati nurani. (**)
Pewarta: Donny Maulana
Editor: Doi Nuri
Tags
Kenapa Lebaran Identik dengan Ketupat?
APA REAKSI ANDA?
0 Sangat Suka
0 Suka
0 Tertawa
0 Flat
0 Sedih
0 Marah