Peristiwa Daerah

Ribuan Massa PSHT Geruduk Mapolres Mojokerto Kota

10 Maret 2023 06:36

3.1k dilihat

Ribuan Massa PSHT Geruduk Mapolres Mojokerto Kota untuk pertanyakan kasus dugaan pemukulan anggota PSHT di 4 titik, Kamis (9/3/2023) malam.

Kota Mojokerto, SJP - Ribuan Massa Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) datangi Markas Komando Polres (Mapolres) Mojokerto Kota, Kamis (9/3/2023) malam.

Pantauan di lokasi, ribuan massa PSHT datang dari Jalan Gajah Mada berbelok ke kiri memasuki Jalan Bhayangkara sekitar pukul 20.55. Ribuan massa itu datang memakai baju silat dengan membawa bendera kebanggaan almamater PSHT yang dominan hitam.

Ketika tiba di Stasiun Mojokerto, mereka berhenti serta berlarian masuk ke dalam stasiun. Tak berapa lama, mereka pun berlarian keluar untuk bergabung dengan teman-temannya untuk menuju depan Mapolres Mojokerto Kota, belum diketahui apa penyebabnya.

Setibanya di depan Mapolres Mojokerto Kota Jalan Bhayangkara Nomor 25, mereka disambut ratusan Polisi dan TNI, bahkan Brimob. Massa PSHT ditemui Kasat Sabhara, AKP Anang Leo dan Kasat Reskrim, AKP Bambang Tri Sutrisno.

Salah seorang anggota PSHT asal Jetis, Yanto menyampaikan, tujuannya ribuan massa itu datang ke Mapolres Mojokerto Kota untuk menanyakan perkembangan kasus pemukulan rekan sepeguruannya.

"Kami dari berbagai kota / kabupaten datang ke sini untuk menanyakan perkembangan kasus pemukulan yang terjadi di 4 tempat, yakni Dawarblandong, Gedeg, Jetis dan Kemlagi,. Bagaimana kejelasannya? " tutur Yanto.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Bambang Tri S mengatakan, penanganan kasus tersebut masih pendalaman.

"Kami juga sudah memanggil enam orang saksi untuk dimintai keterangan. Kendala kami adalah tidak ada saksi yang melihat secara jelas siapa pelakunya, ciri-ciri pelakunya," jelas AKP Bambang Tri S.

Lebih lanjut, AKP Bambang Tri S menyampaikan, apabila anggota PSHT mengetahui atau mempunyai bukti sila sampaikan kepadanya. Kemudian ada salah seorang anggota PSHT yang menunjukkan video dugaan pemukulan.

"Nomor polisi yang ada di dalam video tersebut sudah dicek di Samsat, ternyata nopol palsu," tutur salah seorang anggota Satreskrim Polres Mojokerto menimpali perkataan AKP Bambang Tri S.

Terpisah, Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Wiwit Adisatria akan memprioritaskan perkara ini. Terbukti, pihaknya sudah memeriksa enam orang sebagai saksi dan terus dilakukan pendalaman.

"Kami juga minta bantuan dari rekan-rekan PSHT, terutama yang menjadi korban, mungkin mengenal pelakunya," tukas AKBP Wiwit Adisatria.

Menurut AKBP Wiwit, pihaknya terus bekerja, mengejar pelakunya, siapa pun itu., namun tetap harus mengedepankan praduga tak bersalah.

"Kami tidak bisa serta merta menuduh orang, makanya harus dikumpulkan barang bukti yang kuat. Baik ada aksi seperti ini atau tidak, kami tetap bekerja keras. Kami serius menangani ini," pungkasnya.

Sekitar pukul 21.55, massa pun membubarkan diri dengan dikawal hingga ke perbatasan kota / kabupaten. Masa dipecah menjadi tiga. Yang pertama ke arah Jalan Majapahit, sedangkan yang kedua diarahkan ke Jalan PB Sudirman dan terakhir diarahkan kembali ke Jalan Gajah Mada. (Andy Yuwono)

Editor: Noordin Dj