Selasa, 28 Maret 2023
Peristiwa Daerah

Telan APBD Rp 18 Miliar, Dugaan Pungli Jamban Sehat 2022 di Mojokerto Terkuak

profile
Andy

23 Desember 2022 09:51

910 dilihat
Telan APBD Rp 18 Miliar, Dugaan Pungli Jamban Sehat 2022 di Mojokerto Terkuak
Atimin (73), Warga Dusun Seketi Desa Mojodukuh Kecamatan Gondang, salah satu warga penerima program jamban sehat 2022 saat di temui dirumahnya. (SJP)

KABUPATEN MOJOKERTO – Tak main-main, dugaan pungutan liar (pungli) dalam pembangunan jamban sehat 2022 yang menelan P-APBD senilai Rp 18 miliar di Mojokerto mulai terkuak

Pasalnya, niat baik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto membangun jamban sehat itu diduga sarat praktek pungutan liar (pungli) oleh oknum perangkat desa dan pendamping program.

Pembangunan Jamban Sehat tahun 2022 merupakan inisiatif Pemkab Mojokerto melalui Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Perhubungan (DPRKP2) Kabupaten Mojokerto.

Berdasarkan data sasaran penerima bantuan jamban sehat yang dihimpun oleh jurnalis suarajatimpost.com dari Bidang Kesehatan Lingkungan Dinkes Kabupaten Mojokerto, ada 5.598 rumah tangga yang tidak memiliki jamban layak.

Pembangunan jamban sehat ini merupakan upaya mewujudkan Kabupaten Mojokerto bebas Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan.

Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menyampaikan  Pemkab memploting masing-masing penerima mendapatkan Rp 3,1 juta.

"Dengan rincian Rp. 2,1 juta untuk biaya bahan bangunan dan Rp. 1 juta untuk ongkos pekerja," ungkap Ikfina dalam keterangan tertulis, Senin 21 November 2022 lalu.

Pak Atimin (73), salah satu warga penerima program jamban sehat ini mengaku mendapatkan potongan ongkos tukang. Warga Dusun Seketi Desa Mojodukuh Kecamatan Gondang ini mengaku hanya mendapatkan Rp 800 ribu untuk ongkos tukang dari anggaran Rp 1 juta.

"Katanya dapat satu juta, ini di potong Rp 200 ribu. Tinggal Rp 800 ribu," ungkapnya sedih kepada media ini saat ditemui di rumahnya, Rabu 21 Desember 2022 selumbari.

Lebih menyedihkan lagi, Rudi (32) yang juga warga Dusun Seketi Desa Mojodukuh Kecamatan Gondang mengaku hanya menerima kwitansi. "Usai pulang dari balai desa hanya bawa kwitansi, uangnya belum dikasih sampai sekarang," kata Rudi.

Dusun Seketi mendapatkan 34 Program Jamban Sehat. Sebagian warga memilih membangun  Jambannya sendiri. "Warga disini memilih membangun sendiri, biaya tukang satu juta dan itu masih dipotong Rp 200 ribu dan ada juga yang belum dapat," tutur Sujari (42) warga Dusun Seketi lainnya.

Menurut Sujari, warga yang ingin membangun jamban sendiri mendapatkan material jamban tersebut berupa dua buah buis beton saptic tank, paralon ukuran 3 dim sepanjang 6 meter dengan merk triliunbasic, kloset jongkok dengan merk Ina, pasir 1 pickup, semen gersik 3 sak dan bata merah 250 biji.

"Yang kami terima itu, tidak ada atap dan dinding. Dan sudah sampai ke rumah masing-masing," ujar Sujari.

Terpisah, Kepala DPRKP2 Kabupaten Mojokerto, Rachmat Suharyono membenarkan adanya pemotongan ongkos tukang tersebut. Menurutnya, pungutan Rp 200 ribu merupakan kekurangan material.

"Kemarin lusa saya turun langsung ke TKP untuk minta klarifikasi. Potongan Rp 200 ribu untuk biaya kekurangan matrial yang diambil dari biaya tukang. Berdasarkan info pihak desa, sudah dikembalikan sehingga ongkos tukang dterima penuh, yakni Rp 1 juta," tutur Rahmat melalui pesan singkat WhatsApp, Kamis 22 Desember 2022 kemarin. (Andy)

Editor: Doi Nuri 

Tags
Anda Sedang Membaca:

Telan APBD Rp 18 Miliar, Dugaan Pungli Jamban Sehat 2022 di Mojokerto Terkuak

Share

APA REAKSI ANDA?

0 Sangat Suka

0 Suka

0 Tertawa

0 Flat

0 Sedih

0 Marah

ADVERTISEMENT