Warga Tlogomas Tolak Prostitusi di Daerah Sekitar

15 Mei 2023 19:15

Kota Malang, SJP - Warga Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, menunjukkan sikap penolakan terhadap prostitusi dan penginapan yang diduga menjadi tempat esek-esek di wilayah mereka.
Sejumlah spanduk berisi ancaman penutupan penginapan tersebut terlihat tersebar di beberapa lokasi.
Dalam pantauan wartawan dari SJP, spanduk-spanduk yang menunjukkan penolakan terhadap prostitusi terpasang di sejumlah titik di wilayah RW 08, Kelurahan Tlogomas.
Spanduk-spanduk tersebut berisi tuntutan untuk menutup guest house dan hotel yang diduga menyediakan layanan esek-esek.
Pemasangan spanduk dilakukan di taman, depan rumah warga, dan gapura perumahan.
'Warga dari RW 08 dan jamaah masjid di wilayah tersebut dengan tegas menolak adanya praktik prostitusi. Kami menuntut agar operasional Reddorz dan Smart Hotel di Tlogomas ditutup".
Spanduk yang memuat pesan tersebut diambil oleh tim SJP pada hari Senin (15/5/2023).
Pada spanduk tersebut tertera nama-nama organisasi seperti Jam'iyyah NU Ranting Tlogomas, PKK RW08, Masjid AR Rahmat, Masjid Al Ghozali, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Warga Tlogomas dan sekitarnya dengan tegas menolak adanya kegiatan esek-esek (mbalon) di Tlogomas. Spanduk lain yang terpasang di wilayah RW 08 memuat pesan tersebut.
Pesan tersebut juga mengingatkan agar para pemuda di Tlogomas tidak bertindak secara anarkis, dan jika ada yang mencurigakan segera dilaporkan.
Salah seorang tokoh agama RW 08, Ibnu Samsul Huda menjelaskan bahwa warga Tlogomas yang memasang dikarenakan merasa resah dengan aktivitas Reddoorz dan Smart Hotel memasang spanduk sebagai bentuk protes.
Mereka memiliki dugaan bahwa kedua penginapan yang terletak di Jalan Koral tersebut terlibat dalam kegiatan prostitusi.
"Sejak Jumat (12/5/2023), kami sebagai warga RW 08 dan jemaah masjid telah memasang spanduk di 5 lokasi yang berbeda. Spanduk tersebut bertujuan untuk menyampaikan pesan penolakan terhadap kegiatan yang mencurigakan di Tlogomas," ujar Samsul.
"Kemudian pada Sabtu (13/5/2023), para remaja dari Tlogomas juga turut berpartisipasi dengan memasang spanduk di 2 lokasi dengan menggunakan bahasa malangan," sambungnya.
Dugaan yang muncul dari warga ini bermula dari adanya perempuan yang sering terlihat mengenakan pakaian minim dan memiliki tato yang masuk dan keluar dari hotel tersebut.
"Spanduk-spanduk tersebut dipasang oleh warga sebagai respons terhadap dugaan kegiatan prostitusi yang telah mereka curigai sejak lama," ujarnya.
Warga mencurigai adanya kegiatan prostitusi karena mereka sering melihat perempuan dengan pakaian minim dan bertato yang berkeliaran di sekitar area tersebut hampir sepanjang waktu.
"Baru pada Selasa (9/5/2023) yang lalu, warga mendapatkan temuan yang semakin memperkuat dugaan mereka," kata dia.
Ibnu mengungkapkan bahwa pada Selasa (9/5/2023), terjadi aksi kejar-kejaran antara seorang wanita dan seorang pria tamu hotel yang berakhir di tempat tinggal warga.
Menurut laporan, kejar-kejaran tersebut terjadi karena pria tersebut tidak membayar jasa prostitusi.
Kejadian tersebut membuat warga merasa terganggu dengan aktivitas dua penginapan tersebut.
Warga menuntut agar penginapan tersebut ditutup.
Setelah adanya gelombang tuntutan dari warga, pihak kelurahan melakukan mediasi pada Rabu (10/5/2023) guna menyelesaikan masalah ini.
"Setelah perwakilan warga dan pihak penginapan bertemu di bawah pengawasan Bu Lurah, mereka mencapai kesepakatan bahwa penginapan tersebut tidak boleh beroperasi sementara waktu. Namun, pada kenyataannya, pada Kamis (11/5/2023), penginapan tersebut tetap beroperasi dan bahkan terlihat lebih ramai pada malam hari," paparnya.
Meskipun warga sebenarnya berencana untuk melakukan aksi demo, namun mereka memilih untuk menunggu keputusan yang lebih lanjut.
Akhirnya, sebagai bentuk keseriusan mereka terhadap masalah ini, warga memasang spanduk sebagai bentuk pernyataan sikap.
"Kami menganggap ini sebagai isu yang berkaitan dengan lingkungan mereka, dan mereka berkeinginan untuk mewariskan lingkungan yang sehat bagi generasi anak-anak mereka," tandasnya. (*)
Pewarta: Michel Sima
Editor: Vebriansyah
Tags
Warga Tlogomas Tolak Prostitusi di Daerah Sekitar
APA REAKSI ANDA?
0 Sangat Suka
0 Suka
0 Tertawa
0 Flat
0 Sedih
0 Marah