Politik

Hadiri Perayaan Nyepi, Made: Momentum Ciptakan Pemilu Damai

21 Maret 2023 19:28

1.6k dilihat

Hadiri Perayaan Nyepi, Made: Momentum Ciptakan Pemilu Damai

Hadiri perayaan Nyepi di Balaikota Malang, Made mengajak masyarakat sukseskan pesta demokrasi Indonesia. Selasa, (21/3/2023) (Donny Maulana / SJP)

Kota Malang, SJP - Parisada Hindu Dharma Indonesia Kota Malang menggelar serangkaian kegiatan untuk menyambut Hari Raya Nyepi tahun 2023 (Tahun baru saka 1945).

Rangkaian dalam giat yang dilaksanakan pada Selasa, (21/3/2023) di Bundaran Balaikota Malang tersebut salah satunya adalah kirab atau pawai ogoh-ogoh.

Parisada Hindu Dharma Indonesia
Kota Malang kali ini mengangkat tema "Melalui dharma agama dan dharma negara, kita sukseskan pesta demokrasi Indonesia"

Semakin menarik dalam giat kali ini adalah diangkatnya tema demokrasi sebagai salah satu tujuan dari pelaksanaan kegiatan.

Seperti diketahui memang tahun 2023 merupakan jalan masuk tahun politik Indonesia yang akan menyelenggarakan pesta demokrasi pada awal tahun 2024.

Hadir juga dalam kegiatan perayaan Nyepi kali ini Ketua DPRD Kota Malang yang juga merupakan umat Hindu.

Terkait tema kegiatan, Made mengutarakan bahwa perayaan Nyepi tahun ini sangat sarat substansi dan momentual.

"Ya, pertama karena perayaan Nyepi tahun ini secara tahun saka merupakan tahun baru 1945, yang mana merupakan momentum kemerdekaan kita (Bangsa Indonesia)," ujar Made kepada media.

Ia lebih lanjut juga menyorot tema yang dibuat oleh penyelenggara.

"Saya rasa tema yang dibuat korelatif dengan kondisi hari ini, dimana tahun 2023 merupakan awal tahun politik. Ada banyak momentum kampanye baik pileg maupun pilpres," tambahnya.

Made berharap dengan adanya implementasi "dharma agama dan dharma negara" benar-benar bisa menyukseskan seluruh rangkaian pesta demokrasi di Indonesia.

"Awal tahun (2024) sudah coblosan, saya harap dengan momentum upacaya Nyepi ini kita bisa berdemokrasi dengan baik," lanjut Made

Lebih dalam, ia mengamini bahwa kebebasan berpendapat dan kebebasan memilih harus tetap dijunjung tinggi dalam konteks demokrasi Indonesia, akan tetapi tetap dengan batasan-batasannya.

"Artinya merayakan dan melaksanakan kebebasan menyampaikan pendapat dan kebebasan memilih tetap dengan batasan sesuai dengan kebebasan kita yang bertanggung jawab dan sesuai Pancasila," tandas politisi PDI Perjuangan tersebut. (*)

Penulis: Donny Maulana
Editor: Doi Nuri